Moms dairy

Siapa bilang Ibu Rumah Tangga nggak bisa dapet cuan sambil urus anak? Cek 5 cara yang bisa Ibu lakukan untuk bekerja dari rumah jalur digital!

Sumber foto: pexel

Ibu rumah tangga adalah profesi yang kerap kali dipandang sebelah mata karena terkesan kurang produktif berlabel “hanya di rumah saja”

Padahal, menjadi seorang Ibu harus pintar berbagai peran lho!

Seperti menjadi “koki”, “menteri keuangan”, “menteri kesehatan”, “petugas binatu” sampai menjadi “dinas kebersihan” dalam ruang lingkup rumah tangga.

Ditambah dengan adanya sang buah hati yang butuh perhatian, tentu saja tugas menjadi Ibu nggak bisa dibilang sederhana. Naluri seorang Ibu sering mendahulukan kepentingan keluarga dibanding dirinya. Padahal tanpa disadari hal ini membuat seorang Ibu menjadi rentan mengalami stres.

Dikutip dari laman American Psychological Association (APA), seorang Ibu lebih cenderung melaporkan gejala stres fisik dan emosional dibandingkan laki-laki, seperti sakit kepala (41% berbanding 30%)

Nah, makannya nggak heran kan kalau sering kita dapati seorang Ibu yang kesabarannya setipis tissue dibagi 2? Hehehe.. Bercanda ya.. kita lagi nggak bahas kesabaran kok.

Untuk meminimalisir stres yang dihadapi, Ibu Rumah Tangga perlu melakukan kegiatan lain di luar aktivitas rumah tangga, salah satunya bisa melalui berkarir di dunia digital marketing. Dengan melakukan pekerjaan yang menghasilkan, hal ini tentu dapat membantu perekonomian keluarga serta memenuhi kebutuhan emosional dari pengalaman dan hadirnya kerabat baru yang didapatkan.

Bagi seorang perempuan, saat predikatnya berubah menjadi seorang Ibu, biasanya timbul rasa dillema, antara memilih karir atau rumah tangga. Namun, setelah hadirnya teknologi digital yang semakin pesat, kegalauan Ibu-Ibu sudah bisa teratasi, dengan cara bekerja dari rumah via daring atau online yang dikenal dengan istilah “remote”

Bagaimana memulai karir di dunia digital untuk para Ibu Rumah Tangga?

  1. Kenali minat dan bakat diri

Cobalah kenali diri sendiri, lalu identifikasi hal yang Ibu sukai, misal menulis, menggambar, berjualan dan lain sebagainya. Jika Ibu masih ragu, boleh banget mengikuti test minat dan bakat melalui jasa konseling dengan psikolog. Dimulai dari sini, Ibu bisa menentukan karir dari rumah lewat digital yang Ibu inginkan.

2. Buat jadwal kegiatan yang ideal

Dilansir dari situs alodokter.com, seorang Ibu biasanya merasakan mommy brain, yaitu menjadi gampang lupa akibat perubahan struktur pada otak yang dipengaruhi oleh perubahan hormon pascapersalinan. Hal ini wajar ya dan masih bisa disiasati, salah satunya dengan membuat jadwal rutin setiap hari. Mulailah merinci pekerjaan di rumah , lalu susun jadwal secara terstruktur. Dari situ, dapat terlihat jeda waktu yang dapat Ibu lakukan untuk bekerja secara remote. Jangan sampai tumpang tindih antara pekerjaan rumah tangga dengan profesi yang Ibu jalani yah.

Sumber: Pexels

3. Manfaatkan sosial media

Sosial media hadir dengan berbagai macam manfaat, salah satunya menjadi jalur pembuka rezeki lho! Dengan meluangkan waktu membangun personal branding di sosial media, lambat laun followers Ibu akan tertarik dengan skill yang Ibu miliki dan tertarik membeli jasa pekerjaan yang Ibu tawarkan.

4. Mengikuti kelas pengembangan diri sesuai minat

Bagi Ibu Rumah Tangga yang sudah lama tidak menggeluti dunia pekerjaan, tentu memerlukan pembekalan ilmu yang mumpuni untuk kembali bekerja, salah satunya bisa melalui workshop atau mengikuti kelas daring sesuai minat pekerjaan yang ingin jalankan. Saat ini banyak platform yang menyediakan layanan belajar via online. Contohnya jika Ibu tertarik medalami dunia pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis, cobalah mengikuti workshop dari Impactfull Writing. Ibu akan dikenalkan dengan berbagai istilah penulisan digital marketing, lalu belajar membuat tulisan yang sesuai, pemberian modul lengkap tentang menulis di dunia digital, pemaparan teori dan lain sebagainya. Seru kan?

5. Dukungan orang terdekat

Untuk bisa kembali bekerja, penting mendapatkan support dari pasangan dan orang-orang di lingkungan rumah. Saat jam Ibu bekerja, bisa menitipkan anak-anak kepada keluarga, kerabat ataupun asisten rumah tangga. Tak lupa tetap menyisikan waktu berkualitas untuk menemani anak-anak di sela kegiatan ya.

Lalu, profesi apa saja sih yang cocok untuk seorang Ibu tanpa meninggalkan rumah alias secara remote?

Yuk, kita spill satu per satu:

  1. Konten kreator

Dilansir dari situs pencarian kerja linkedin.com, profesi konten kreator adalah sebuah jasa untuk pembuatan konten yang memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan suatu citra baik dari suatu produk atau perusahaan yang akan dipasarkan melalui berbagai media online seperti website, blogs, sosial media dan platform lainnya. Berbagai brand mulai dari UMKM hingga brand ternama saat ini tengah memanfaatkan para konten kreator untuk memasarkan produknya. Tak hanya membangun citra dari suatu brand, citra seseorang pun bisa terbagun melalui konten kreator. Profesi satu ini tentu sudah tidak asing lagi bagi ibu-ibu yang hobi scrolling media sosial. Sanking trendingnya pekerjaan ini, berbagai kalangan mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran hingga selebritas turut serta menjajal peruntungan melalui profesi ini.

2. Afiliator di Ecommerce

Bila Ibu hobi merekomendasikan barang yang bermanfaat bagi follower di sosial media, cocok banget mencoba profesi sebagai afiliator. Profesi ini erat kaitannya dengan konten kreator lho, karena Ibu harus membuat materi konten yang menarik untuk calon pembeli. Menurut situs berita kompas.com program afiliasi ialah salah satu teknik pemasaran di mana perusahaan akan memberi kompensasi kepada afiliator untuk memasarkan produknya berupa komisi per prodak yang di klik via link yang disebarkan. Nominalnya mulai dari 10% nilai produk yang dijual hingga ada penawaran order fee hingga 1,7juta! Cukup menggiurkan bukan?

3. Sosial media manajer

Nah, profesi ini bisa dibilang “next level” dari dua pekerjaan diatas. Kenapa bisa gitu? Karena dari titelnya saja sudah tertera “manager”, maka dapat dipastikan skill yang dibutuhkan lebih banyak dibanding menjadi konten kreator dan afiliator. Apa saja tugas dan tanggung jawabnya? Menurut laman situs glints.co.id, sosial media manager bertanggung jawab untuk memonitor, mengeksekusi, menyaring, menyunting bahkan mengukur kehadiran media sosial dari sebuah perusahaan, brand atau perorangan. Ia juga bertugas untuk mengembangkan strategi, merencanakan konten, berhubungan dengan client dan lain sebagainya. Cukup kompleks tapi seru kan?

4. Freelancer Graphic Designer

Buat Ibu yang hobi menggambar, jangan berhenti ya! Karena hobi tersebut dapat mendatangkan cuan, salah satunya dengan profesi freelancer Graphic Designer. Melalui profesi ini, menurut situs creatibly.com, Ibu akan membuat konsep secara visual melalui ide kreatif dengan pesan tersendiri untuk sebuah brand. Ide visual yang dibuat Ibu akan dipaparkan ke dalam berbagai jenis media salah satunya online. Bangga banget kan kalau hasil karya kita bisa dilihat dan diapresiasi banyak orang?

5. Freelancer content writer

Salah satu pekerjaan yang juga sangat digandrungi di era digital ini. Bagaimana tidak? Menurut survey yang dilakukan oleh Reuters Insititute bekerja sama dengan Universitas Oxford pada tahun 2022 silam, sebanyak 88% responden orang Indonesia adalah pembaca media online dan 68% membaca dari sosial media (sumber: kompas.com) Angka yang cukup besar bukan? Pekerjaan penulis konten atau content writer adalah penulis yang bertanggung jawab untuk membuat perancangan dan perencanaan konten di berbagai platform. Untuk berkecimpung di dunia tulis menulis, tentu memerlukan pembelajaran tersendiri. Seperti yang pernah dijabarkan oleh penulis sekaligus founder Impactful Writing, Dwi Andika Pratama, cobalah menulis konten yang biasa Ibu kuasai. Lalu tentukan alurnya secara runut dan teratur. Dengan pembiasaan yang terus menerut, profesi ini bisa jadi pilihan yang menjanjikan.

Sumber: Pexels

Gimana para Ibu? Apakah ada profesi yang relevan dengan hobi dan skill Ibu?

Bahagia rasanya jika bisa menjalani pekerjaan sesuai passion. Sebuah kebanggan juga bagi Ibu bila bisa menginspirasi anak-anaknya melalui profesi yang di dijalani.

Jangan lupa luangkan waktu untuk terus belajar dan evaluasi diri demi mengembangkan karir Ibu yah.

Semangat dalam berkarya dari rumah! Tetap bahagiakan diri, your happiness matter..

Moms dairy, See.. Or just read it

My SON is ADHD and that’s ok..

HI, udah lama ya gak cerita2..

Kalo baca kebawah2 pasti udah hafal ya kalo Abang Shai itu sering banget sakit.

Gimana gak sakit? Dia hanya makan nasi + keripik kentang kering (homade dari kenalan keluarga mertua), kentang goreng, roti dan olahan coklat.

Sedikit flashback, dari tahun 2018 Abang Shai sudah terdeteksi picky eater. Awal mulanya Ia mau makan apa aja, gak pake pilih-pilih, apalagi pas baby, mungkin temen bisa dimakan juga kali ya sama dia wkwkwk..

Tapi batpil berkepanjangan merubah semua hal, termasuk sensori di penciuman dan pengecap Abang Shai. Dia jadi merasa semua makanan itu bau, jadi boro-boro deh dia mau cobain, liat makanan aja dia hueek, sama kaya kalo aku liat orang uwu2an pacaran di tempat umum langsung hoek wkwkw kaga penting 😆

Paling ekstrim waktu awal-awal picky eater, Abang Shai liat orang makan di TV aja pengen muntah dia. Lalu kalo kita ke restoran, harus ganti-gantian jagain dia lari di luar, karena dia gak betah mencium aroma dan melihat makanan di restoran. Segitunya gaees, puseenk gak tuh?

Sempet ada fasenya dia cuma mau makan ayam katsu frozen food milik temen dan keripik bayam ala Yoshinoya gitu, buahnya pisang. Itu masih ok lah buat aku. Tiba-tiba lebaran 2018 dia gak mau semua muanya. Bingung si jujurly. Ditambah perilakunya yang semakin menjadi jadi, gak bisa diam, lariii terus, gak mau dengerin orang, lempar-lempar air minum, barang-barang, teriak-teriak, tantrum, definisi anak nakal kalo orang jaman dulu bilang.

Aku sebagai ibu-ibu paling tipiss sabarnya, sama tisu tebelan tisu deh, sering bentak dan pukul Shai, plis don judge me, w tau kok salah banget. Karena ngerasa ini anak kok se-gak bisa diem ini? Apa semua anak laki-laki kayak gini? Aku dan BapakShai itu mageran, masa anaknya begini sih?

Tapi, dia itu cerdas, bisa ngomong dan jalan cepet banget sesuai milestone lah.

Trus dia juga hafal alfabet, warna, angka, berbagai merk mobil (karena hobinya koleksi mainan Tomica) dari usia 2 tahun.

Semua perilaku AbangShai tadi dianggap normal sampai aku dapat kerjaan content writer untuk brand lokal mainan anak dari tahun 2022 sampe detik ini (makasi Ya Allah masih ada orang yang percaya buat kerja di kantornya)

Disitu banyak membedah soal stimulasi anak, pentingnya sensori dikuatkan dan lain sebagainya. Saat membuat artikel demi artikel dan membaca multi referensi tentang tumbuh kembang anak, kok ciri-ciri anak dengan gangguan sensori mirip sama anak w ya?

Rasanya seperti di seret Tuhan untuk belajar lagi tentang tumkem anak, yang sebelumnya w sangat skeptis dengan ilmu parenting monmap banget.

Lalu gongnya adalah waktu Abang Shai kelas 1 SD, harapan w untuk dia jadi lebih kalem dan fokus kalo masuk SD malah pupus. Menurut laporan dari wali kelasnya, AbangShai sangat sulit untuk fokus. Dia pasti lari di kelas, susah duduk diam. Tapi nilai pelajarannya selalu baik.

Aku udah ngerasa lelah dan capek banget ngadepin AbangShai yang gak mau makan yang lain jadi gampang sakit dan tantrumnya itu, ampuunn DJ

Akhirnya aku mutusin untuk konsul ke Psikolog di Rumah Dandelion. Awalnya cuma mau tanya, gimana ya kalo menghadapi anak yang seperti ini? Ee malah di screening pertanyaan, seperti:

– Anaknya bisa eye contact gak?

Jawabanku, agak susah, guru wali kelas SD juga bilang AbangShai baru mau eye contact sedikit.

– Anaknya gak bisa diam gerakan apa bicara juga?

Jawabanku, Iya dua-duanya.

-Anaknya pelupa gak?

Jawabanku, Iya suka lupa, suka ketinggalan peralatan makan di sekolah.

-Anaknya susah fokus gak?

Jawabanku, Iya pake banget.

-Anaknya suka berpindah-pindah topik gak saat bicara?

Jawabanku, Iya bener

Lalu mbak Psikolog menyimpulkan Abang Shai ADHD (Attention Defisit Hyperactive Disorder) dia bilang minta pertemuan sekali lagi untuk interview anaknya langsung sendirian tanpa didampingi orang tua.

Setelah pertemuan ke dua itu, AbangShai didiagnosa ADHD Innatentif. Menurut penjelasan mbak Psikolog, ADHD bisa condong ke Hiperaktif atau Innatentif (kurang fokus) Ternyata AbangShai lebih banyak ke gak fokusnya. Dengan mild level.

Disarankan ke Dokter Tumbuh kembang dan melakukan terapi integrasi. Saat itu perasaan ada leganya, jadi tau dia kenapa, Selama ini dia gak bisa control aja gitu. Pernah beberapa kali dia bilang, “Tangan Abang nakal Mami, nggak bisa diem” Awalnya aku denial, ternyata ya bener, dia bener-bener gak bisa kendaliin.

Jadi ADHD itu ada gangguin neurologis jadi mengganggu sistem sensorinya (sensory processing disorder) yang bikin susah fokus, susah makan dan lainnya. Intinya perilakunya jadi agak berbeda.

Penyebabnya gak tahu pasti si, menurut Psikolog bisa turunan, bisa kurang stimulasi, bawaan dari lahir trus dipicu sering main gadget.

Diambil dari IG mbak siapa lupa punten

Lalu singkat cerita, kita menyambangi Dokter Tumbuh Kembang di RSPI, namanya Dr. Gitayanti. Beliau udah senior, biasalah ya kalau dokter perempuan senior monmap dengan segala hormat, entah kebetulan aku ketemuanya selalu setipe gitu apa gimana, bicaranya selalu pedes. Tapi yang diomongin itu benar adanya. Kek mo kesel tapi iye juge ye.

Aku bawa laporan dari Psikolog Rumah Dandelion ke Dr. Gitayanti. Ia juga mengamati AbangShai. Dia langsung bilang, “ini udah keliatan kok ADHD”

Lalu dia meresepkan obat 2x sehari semacam obat penenang tapi BUKAN ya gaess, apa namanya ya? Intinya kaya buat saraf gitulah. Sama ternyata banyak pantangan makanan seperti:

Coklat, Keju, Dairy, Glutten, MSG, Gandum

Kalau yang dari selama ini lulus sensor di mulut dia yang boleh ya cuma nasi+ keripik dan kentang goreng.

Tadinya bawa roti coklat ke sekolah jadi ganti ke nasi porang fukumi yang di sedu air panas (karena AbangShai maunya harus panas nasinya) dan lauk keripik. Cemilannya snack lemonilo, sunkrips, bakpao isi kacang hijau, cookies glutten free yah begitu-begitu deh mihil2.

Lalu AbangShai juga menjalani terapi sensori integrasi di Grow and Giggles seminggu 1-2x. Disitu dilatih koordinasinya, dilatih mencoba jenis makanan baru (sampai saat ini masih buah pir ya), diasah sensorinya dan lain-lain.

Setelah menjalani terapi obat, diet makanan dan terapi, Alhamdulillah ada hasilnya. Perilakunya lebih terkontrol, lebih kalem dan lebih fokus. Tapi jadi kurusan karena berehenti makan coklat yang bikin cepet gendut.

Semoga aja AbangShai sehat2 terus ADHD ini nggak jadi penghalang kesuksesan AbangShai.

Buat semua orang tua yang merasa ada perilaku yang gak biasa dari anaknya, plis banget jangan dimarahin terus, tapi dicari tau penyebabnya. Sekarang beberapa di cover sama BPJS kok! Screening tumkem gitu..Terpenting, jangan sampai perkembangan perilaku anak kita ini merugikan anak kita dan orang lain. Jangan terlamabat buat screening tumbuh kembang yAa

Moms dairy

Kurumi KV 05, our life saviour

Hai-hai aku udah lama yah gak review cucuatu barang yang menarik perhatian para mama.

Jadi, berawal dari salah satu Mbak aku pulang, kita udah coba gonta ganti cari pengganti gak ada yang benar-benar sesuai. Akhirnya kami mutusin untuk beli “Mbak elektronik” aja deh alias Vaccum stick yang bisa membantu kita beberes dengan banyak fungsi.

Banyak brand bersliweran yang kayaknya menarik juga, tapi balik ke budget dan fungsinya, setelah liat review di youtube akhirnya pilihan jatuh ke Kurumi KV 05.

Harganya gak sampe 2juta. Dapet kepala brush seperti sapu, brush untuk sofa dan corong untuk penyedot sudut. Karena aku merasa butuh tambahan additional kepala untuk pel dan pembersih kasur, jadi aku beli lagi tambahannya.

Sebeneranya mirip dengan Kurimi KV 06 kalo dengan 2 tambahan mop dan bed brush, tapi harganya beda banget, KV 06 sampai di angka 3jtan. Tapi daya sedot sepertinya jauh lebih baik.

Kesan pertama saat pakai ini, “wow” canggih amat yah? Ringkes, nggak berat, daya sedot mantul, ada lampunya, sangat berguna digunakan untuk menjangkau bagian bawah meja yang gak nampak keliatan. Segala dosa-dosa sisa makanan yang slama ini terpendam di sudut-sudut ibu kota, bakal terpampang nyata pakai alat ini.

Suaranya gak bising samsek. Anak tidur dan kita nyalain ini no worries lah yaa, gak bakalan bangun, kecuali anaknya kita vacum juga baru kebangun, wkwk..

Kekurangannya buat aku adalah kompartmen untuk membersihkannya lumayan banyak. Jadi ribet buka-bukanya. Buat aku yang orangnya teledor, agak deg-degan juga kalo ada yang ilang. Lalu daya tahan baterai juga gak se-irit itu, tapi nggak boros banget juga si. Yah, good choice deh kalo gak mau ribet meres pel, bawa2 sapu ma pengki ini bisa jadi pilihan. Plus bisa bersihin buat korden, kasur, sofa dll.

Moms dairy

Update my life

Halo Bestii,

Hehe, sekarang pake kata sapaan ya 😄

Kalo dipikir-pikir, sad banget bisa setaun kemaren cuma sempet nulis disini sekali dan sekarang udah taun 2023 🥲

Ok, long story short, tahun 2022 akhirnya paru-paru aku, suami dan anak2 udah nggak “perawan” lagi dari covid wkwk.. kita terpapar pada bulan Juni. Pada tahun kemarin intinya yang sebelumnya belum kena, rata-rata jadi pada kena dan yang sudah kena jadi kena lagi. Kalo nggak salah, kita kena yang omnicorn..

Gejalanya apa? Berawal dari Abang Shai yang batuk tipis2, trus ke Ragunan playdate dengan teman-teman TK nya dan malamnya batuk demam gak berhenti. Beda dari batpil biasa, karena batuk2nya non stop.

Besokannya aku dan suami sakit tenggorokan. Akhirnya kita bertiga memutuskan untuk swab PCR. Hasilnya di WA sama Kemenkes kalo aku menangin hadiah Umroh, ya kagalah, di info kalo hasilnya positif Covid.

Gejala yang aku alamin ada meriangnya, mata panas, sinus kumat dan diare. Trus aku juga sempet long covid alias batuk-batuk panjang walau udah negatif. Suami juga hampir sama. Terakhir giliran Karage yang kena. Syukur Alhamdulillah banget, anak-anak gejala beratnya cuma 2-3 hari (demam dan diare) tapi Abang Shai batuknya agak lama sampe 2 mingguan.

Kalau dari gejala yang aku rasain, aku bisa bilang kalau covid levelnya diatas batpil biasa tapi dibawa tifus, apa ya namanya hehe ya gitu deh tengah2 antara batpil dan tifus.

Alat-alat yang membantu proses penyembuhan Covid.

Mungkin kalau mau kasih sesuatu ke kerabat yang sedang terpapar atau kita sendiri yang kena, bisa jadi opsi yah benda-benda ajaib ini. Disclaimer dengan gejala batpil kaya aku ya!

Paling depan dan belakang ada Steamer Inhalation merk Caplang. Jadi ada minyak kayu putih dan alat corong untuk menghirup kayu putih. Enakeun bangeet, buat melegakan nafas. Jadi nggak perlu repot-repot nyiapin uap air panas pakai kayu putih.

Lalu ada Omron Nebulizer. Kalo ini si udah lama aku punya, semenjak Abang Shai sering batpil. Untuk covid kemarin sangat membantu banget!

Terakhir adalah pembersih hidung. Nggak pernah nyangka seumur hidup, bakal ngerasain make benda ini, wkwk. Buat gejala kaya aku sinus, ingus gak keluar samsek malah bikin pening kepala, nahh alat ini “menjemput” ingus untuk keluar. Rasanya sakit pas pertama-tama, tapi abis itu legaa, pelan-pelan sakit kepala berkurang dan hilang. Dokter nyaranin untuk gunain ini sehari 2-3x.

Ditambah makan makanan mengandung protein, madu dan vitamin D terutama. Paling penting adalah istirahat yang cukup dan happy. Karena covid ni pinter banget. Once kita ngalamin senewen, anxiety, mental health terguncang, sandwich generation, healing (lah napa jadi jaksel language?) wkwk, intinya covid nempel terus kalo kita stress. Jadi kudunya yaah dibawa sans aja gituu (tapi jan jalan2 ke pantai juga si wkwk)

Sekian cerita covid kita tahun lalu.

Btw, 2022 aku Alhamdulillah dikasi kesibukan sama Allah buat nulis di konten toko mainan edukasi @totti.play dan konten dunia peternakan sapi potong @ia.redmeatcattlepartnership.

Sempat ngerjain buat translate fintech juga dan terakhir kerja jadi AE bentar aja si di agency nya teman dengan client telco yang super hectic, gak kuat bendera putih!

Alhamdulillah deh jadi ada kerjaan gitu hehe.. Ok, besok2 aku akan share lagi yaah. Bayy.

Moms dairy

Kiddos and their health..

Hai2, kali ini aku akan membahas pengalaman anak2ku dengan Rumah Sakit (RS) di tahun 2021 ini. Padahal RS menjadi tempat yang amat dihindari di masa2 pandemi ini ya, tapi setahun ini malah jadi tempat berkunjung yang lebih sering daripada ke rumah kerabat buat MummiShai.

Anak ke 1

Kalau anakku yang pertama, Abang Shai, udah khatamlah yah mondar mandir RS. Walaupun gitu, alhamdulillah nggak pernah sampai harus di rawat (jangan sampee amit2)

Berawal karena Abang Shai mengeluhkan pipisnya sakit di awal2 pandemi di 2020, lalu dokter lihat dan dinyatakan Infeksi Saluran Kencing (ISK). Ini bukan pertama kalinya Abang Shai di “vonis” ISK. Pada tahun 2019 sudah beberapa kali Abang Shai mengalami demam gak jelas dan ternyata ISK. Sampai di USG karena takutnya infeksi sampai ke ginjal. Tapi Alhamdulillah selama ini masih aman. Sampai akhirnya tahun 2020 kemarin, Abang Shai sampai 2x mengalami ISK, jadi total sama yang sebelumnya sudah 3-4x? MummiShai agak2 amnesia si kalo inget2 itu wkwk.. Tapi saran dari Dr. Matheus Tatang di RSPI dan Dr. Attila Dewanti di Brawijaya mengharuskan Abang Shai disunat aja biar ISKnya gak berkelanjutan. Akhirnya di awal tahun 2021 ini, kami membulatkan tekad untuk segera membawa Abang Shai ke RSPI guna tindakan sunat. Selain itu, gejala ISK mulai tampak lagi di 2021, dilihat dari Abang Shai setiap 5 menit sekali pipis trus mengeluh sakit. Udahlah, kita udahin aja hubungan ini dengan ISK!

Kita konsul ke Dr. Ahmad Yani yaitu Dokter spesialis bedah anak. Yaa sekedar info aja si, beliau adalah dokter yang menangani sunatnya Rafathar juga loh, jadi MummiShai mirip2 Mama Gigi lah ya wkwk..

Dr. Ahmad Yani adalah sosok dokter yang amat ramah. Dia berusaha banget menghibur Abang saat pertama kali bertemu. Dokter melihat kondisi pipisnya Abang Shai dan mengatakan, “Selama ini pasti gatel deh? Ini kasian loh bu bentuk depannya bikin gatel banget” Hmm pantesan Abang Shai itu sering banget masukin tangan ke celana dalam dengan alesan mo ngambil uang, enggak deng, alasannya karena berkeringat. Ternyata karena itu. Setelah itu, dokter memberikan obat untuk meredakan ISKnya dan atur jadwal minggu depannya untuk langsung tindakan. Sebelum tindakan, dokter memberikan kami salep untuk diletakan di daerah pipisnya sebelum tindakan sunat.

Hari itu ya, bener2 deh amsiong banget, si Abang Shai nangis2 sebelum jalan karena takut banget di sunat, yang sepengetahuan dia, sunat=gunting. Yaa gak salah si, tapi pan kaga melek2 digonting jugee. Jadi kita bilang penisnya cuma mau di salepin aja kok. Tapi emang bener, sebelum tindakan wajib di salepin dulu, salep anastesi.

Saat tindakan, Dr. Ahmad Yani sabaar banget. Padahal Abang Shai nangis gak berenti pengen liat saat tindakan, ya jelas haramlah buat di lihat! Jadi ditutupin kain, Cepet banget prosesnya, cuma sekitar 20 menitan. Recovery nya sekitar 2 minggu, dikasih paracetamol, antibiotik, obat tetes mata buat Cendo gitu buat salepin sebelum tidur dan cairan khusus untuk cebok. Trus wajib pake celana dalam batok namanya. Alhamdulillah banget Abang Shai gak rewel kesakitan setelahnya. Karena pengaruh obat juga kali yah. Terima kasih banyak Dr. Ahmad Yani.

Anak ke 2

Dibanding kakaknya, adiknya Karage terhitung jarang sakit. Tapi di tahun ini beberapa kali memang Karage sempet mengalami gangguan kesehatan. Awal2 tahun ketularan roseola dari anak kaka aku. Tapi nggak lama si, cuma 2 hari. Sehari gatel2 parah, besokannya demam. Dibawa ke dokter udah sehat sebenernya, tapi tetep dikasih obat karena virusnya masih ada virusnya.

Selang beberapa bulan, Karage ceria, nggak pernah yang namanya sakit2 apapun Alhamdulillah, makan apa aja hayuk, mandi malem2 hayuk, kalo pergi2 si emang ngebatesin kan, jadi pergi sekali2 gitu juga hayok. Nggak pernah berdampak yang serius. Apa mungkin karena dia cewek jadi lebih kuat? (Girl Power!) wkwkwk.. Namun anggapan itu kandas, pada saat bulan Agustus kemarin, tiba2 Karage ngalamin demam tinggi. Tapi masih mau makan, tidak ada diare juga. Cuma di hari ke 2 demam makin tinggi, di 39-40 derajat terus. Kita bawa ke UGD RSPI, karena Brawijaya kalau mau berobat mengharuskan pasien dan wali di swab dulu. Maksud we, atulah, kita nunggu hasil swab walau cuma skitar 15-20 menit tetep aja setiap detiknya berharga, bisa2 dalam kurun menit tersebut panas Karage tambah naik.

Di RSPI ada 2 UGD, yang 1 untuk Covid yang satu untuk umum. Karage berobat untuk umum. Alhamdulillah sepi, karena PPKM kemarin jadi sepi hanya 3 pasien. Karen ada riwayat demam, prosedur sekarang mengharuskan Karage untuk melakukan macem2 pemeriksaan, PCR swab, test darah, cek thorax dan cek urine. Itu semua atas saran dari Dr. Matheus Tatang.

Karage mukanya sendu banget, nggak ceria seperti biasa. Nahan badan yang nggak enak, belom lagi harus berhadapan sama suster2 yang siap nyuntik dan test sana sini. Kasian denger dia teriak2 nangis ketakutan, udah tenaganya sedikit, ee keluarin tenaga lagi buat nangis.

Hasil test darah keluar, trombosit turun, leukosit naik dan ada bakteri yang lumayan banyak, 1000an gitu deh kalo nggak salah? Hasil PCR swab yang lumayan lama, sekitar 4 jam. Dr. Tatang udah nyaranin untuk dirawat aja. Kemungkinan bisa Covid atau Dbd. Namun suster rumah sakit menginfokan kalau semua kamar penuh. Akhirnya setelah nunggu sekitar 5 jam di UGD dapet juga kamarnya. Alhamdulillah bukan DBD, Thypus atau Covid.

Di masa pandemi ini, kamar untuk anak dibatasin 1 kamar 1 anak, tidak boleh seperti dulu yang boleh 1 kamar ber2 atau ber3. Maka itu, kamar anak cepet banget penuhnya. Demi keamanan dan kenyamanan bersama ya bund.

Saat Karage selama dirawat jujur melelahkan banget, kalah deh nyuci piring kotor 1 keluarga. Aku bener2 ngerawat sendiri si Karage, karena kalau mau bapaknya ikutan jaga, harus swab dulu setiap mau berkunjung, mon map boncos juga ya kita. Sedangkan Bapaknya harus nemenin Abangnya juga, jadi gak mungkin nginep.

Hari pertama, Karage gak ada progres, demam melambung tinggi kayak harga emas. Padahal obat dari infus udah banyak, nafsu makan juga berkurang, cuma mau makan semangka. Akhirnya di boost pake sanmol syrup. Berlanjut ke mencret. Akhirnya harus test darah setiap hari dan test pup nya. Ini bener2 perjuangan yaa, karena darahnya keluar dikiit banget kaya isi dompet. Belom lagi harus nahan badan dia yang berontak karena ketakutan disuntik. Suster sampe bilang ini cewek tapi tenaganya kaya cowok kuat banget 😀 anak kuat ya adeek

Untuk observasi pupnya juga susah banget karena cair banget yang keluar. Pas pupnya keluar banyak, baru deh lega buat Kara dan suster bisa ambil pupnya buat di observasi. Hasilnya alhamdulillah bagus, tapi hasil test darah gak bagus, Hb masih turun. Setelah mencret, terbitlah merah2 bentol di kulit, gejalanya mirip roseolla atau campak, tapi kata dokter bukan si, virus aja haha virus apa si virus “aja”?

Setelah 5 hari akhirnya alhamdulillah Karage udah gak demam lagi. Dr.Tatang malah lega kalau keluar merah2, karena berarti bener2 bukan Covid. Kalau dalam kurun waktu 5 hari masih demam, harus di swab pcr lagi. Alhamdulillah gak usah katanya.

Sampe di rumah, Karage masih mencret, 2 hari tetep mencret. Jadi aku putusin untuk telemedis sama Dr. Attila. Alhamdulillah di kasih obat dan sembuh.

Yah begitulah kisah kesehatan anak2 ku 2021 lalu, semoga kita dilimpahi kesehatan aamiinnn

Moms dairy, See.. Or just read it

When the doors are open…

Hai all,

Sejujurnya agak bingung mau mulai nulis dari mana. Ok, dari update kondisi sekarang aja kali ya. Jadi sekarang udah bulan Agustus 2021. Covid udah kelar belom? wow tentu belom dong. Negara2 lain udan lepas masker, negara tercinta ini malah diharuskan pakai dobel masker 🥲 sebwah prestasi membanggakan ya. Malah kita udah 3 minggu PPKM berjalan, semacam lockdown gitu deh, semi lockdown kalo kata presiden.

Bersyukur banget suami gak ada ke kantor samsek selama 3 minggu ini, full kerja dari rumah. Jadi bisa bantu nemenin anak2 juga. Penyebab semi lockdown ini karena virus delta dari India masuk ke Indo. Konon virus delta memiliki lebih banyak efek buruk dari virus covid sebelumnya. Penularannya lebih cepet. Trus komplikasi di tubuh juga lebih parah. Dari keluarga sampe kerabat banyak banget yang kena. Ada 25 orang deh. Alhamdulillah mereka semua sekarang dinyatakan negatif.

Kondisi kaya gini bikin gelora anxiety ku meronta ronta! Ketidakpastian akan keadaan bener2 bikin stres deh! Asli perut kadang mules ya, mulesnya bukan gara2 salah makan, tapi karena psikis yang stres. Anak2 paling kena dampaknya, terutama Abang Shaidan, dia anaknya suka banget bergaul. Tapi karena sekolah harus daring, jadi sosialisasi sangat terbatas. Kasian juga, kesel juga, campur2 deh rasanya sama tingkah tantrum anak2 efek dari pandemi ini.

Qodarulloh, bulan April 2021 kemarin, mantan manajer di kantor agency terakhir aku kerja, hubungin aku buat nawarin kerjaan sebagai Account Executive lagi. Tapi yang sekarang beda medianya, yaitu digital dan lebih ke sosmed. Task aku adalah brief para KOL (key opinion leader) atau selebgram untuk di endorse trus follow up mereka satu2

Awam banget awalnya. Kayak gila ya terakhir aku kerja di 2015 sebelum nikah dan sekarang 2021 di tengah pandemi ini malah ada pintu terbuka untuk kembali ke dunia kerja yang bisa dilakuin dari rumah. Aku terima kerjaan tersebut, sambil melatih otak lagi biar inget sama dunia kerja apa aja yang diperlukan.

Sebuah tantangan untuk selalu standby handphone, belom lagi update2 kerjaan ke tim dan client. Wah awalnya bener2 batlle rasanya. Apalagi harus jagain anak2 juga kan. Tapi alhamdulillah terlewati semua. Udah dapet flow kerjanya

Setelah kontrak kerja berjalan 4 bulan, aku kembali lagi ditawarin kerja untuk menjadi Editor Plan. Gila apaan tuh? Ternyata kembali ke dunia tulis menulis, yaitu jadi menulis content plan untuk setiap minggu selama 2 bulan untuk 2 buah brand.

Ih deg2an banget, ya namanya belom pernah? Tapi excited karena aku memang senang nulis. Lumayan waktu tersita banyak untuk kerjaan yang ini, karena super mikiirr gituu dan research tiada henti demi content yang beda dari yang lain.

Untung ada mbak dan mama yang bisa bantu jagain anak2. Kalo gak wadaw banget si secara anak Karage anakku yang ke 2 masih nempel nenen banget. Kalo nggak ada distracting dari mama atau mbaknya ya gak bisa lepas dari aku wkwk.

Dibalik itu semua, suka amazed ya sama rencana2 Allah, kadang kita suka mumet ina itu, Allah denger, Allah jawab dengan jawaban yang gak diduga2 seperti dapat pekerjaan2 ini. Di tengah banyak orang keluar dari zona nyamannya karena efek dari covid, Allah malah buka jalan bekerja buat aku. MasyaAllah.

Dengan bekerja ini, rasanya sebagai ibu rumah tangga ada kepercayaan diri yang bangkit. Rasa masih bisa diandalkan sama orang lain selain keluarga adalah priceless. Masalah klasik saat jadi seorang Ibu, banyak hal yang hilang, kepercayaan diri, cita2 terdahulu, sosialisasi dan lain2.

Tapi saat kesempatan terbuka untuk kembali lagi berkarya, dipercaya sama orang, rasanya bener2 luar biasa. Bukan materi yang dikejar, tapi pelampiasan dari rasa jenuh sebagai Ibu dan jika ide kita dipakai itu bener2 ngalah2in senengnya check out di tokped.

Aku bekerja juga ingin memperlihatkan pada anak2 bahwa kalian kalau mau sesuatu, harus usaha. Orangtua kalian kerja untuk itu, untuk ikhtiar menjemput rejeki. Jadi nggak ada yang instan dan serba cepet.

Sekian ya ceritaku hari ini. Semoga kita semua sehat2 selaluu

Moms dairy, My comment on what i see

Kdrama 2020

Haiii selamat tahun baru 2021 🤩 semoga tahun ini koronces gerah yaa lama2 ada di bumii dan terhempass ke alam2 gak berpenduduk aamiinn..

Selama 2020 kemaren was the hardest time ya buat banyak orang, banyak yang kita syukurin juga dengan kejadian pandemi ini, jadi menikmati tiap menit detik yang dijalani. Buat MummiShai sendiri yang orangnya senewenan jujur ya tambah stres dan senewen pastinya. Pengaruh banget ke banyak aspek, kayak MummiShai jadi picky banget nonton apapun, males gitu yang nambah2 beban pikiran 😆

Maka nonton Kdrama juga cuma sedikit deh angkanya dibanding tahun2 sebelumnya, nyari Kdrama yang seru2 lucu2 aja. Nonton Itaweon Class, It’s ok not to be ok dan The World of Married yang hits banget kok malah nguantuk luar biasa monmap banget. Mata kaya ditarik batu gitu rasanya wakakka..

Awal2 taun 2020 masih berani dan niat banget nonton US series Stranger Things. Pas tau2 ada pandemi, udahlah yaaa bay science fiction, horor, thriller dan yang terlalu drama berat..

Ok berikut adalah deretan Kdrama 2020 yang aku nonton dan very recommended :

1. Crash landing on you

Source : Fandom DramaWiki

Siapa siii pecinta Kdrama yang gak nonton drama ini?? gak ada kayaknya ya.. Cerita cinta antar negara Korea Utara dan Korea Selatan, dimana pebisnis cantik sukses Yon Se Ri lagi iseng naik paracelling trus nyasar ke Korea Utara karena kena angin ribut (more or less kaya gitu deh ya) Lalu dia bertemu dengan Captain angkatan daratnya Korea Utara, Ri Jung Hyuk (Hyun Bin) Standart deh ya lama2 mereka saling suka alias cinlok di Korea Utara.

Banyak hal yang nggak masuk akal di kdrama ini, kayak : yakali orang jatoh dari parracelling cuma luka2 ringan?? antar negara lagi kan mentalnya 😂 normalnya mungkin kaya cacat apa meninggal lah the worst. Trus budaya Korea Utara juga ya masa agak2 lembek gitu si?? Tapi udahlah, again, MummiShai gak mau musingin yang gitu2lah wakakak

Menariknya dari drama ini adalah cerita cinta yang malu2 gemes, trus ditambah aksi polos para tentara Korea Utara yang pada cerita ini digambarkan sangat2 ketinggalan informasi di banyak hal, jadi ya kayak orang desa masuk kota gitulah kira2 saat mereka ke Korea Selatan. Kocaakk dehh!! Selain itu, yang bikin MummiShai bertahan nonton Kdrama ini adalah karena kisah cintanya Seo Dan dan Goo Seong Jon, mereka sebagai 2nd lead disini tapi malah lebih mencuri perhatian MummiShai. Kisahnya lebih berlika liku dan gemesss sampai end of eps baru bener2 menyatakan perasaan, wakakka kemane ajaa sii.. Walau gak happy ending buat pasangan ini, tapi tetep meninggalkan kesan mendalam gitu uhuyy.

2. Hospital Playlist

Source : hellokpop

Baru kali pertama buat MummiShai nonton Kdrama dengan alur cerita kedokteran. Biasanya yang medis2 gitu Mummi Shai nontonnya Greys Anatomy. Karena directornya Hospital Playlist sama dengan director Prison Playbook dan Reply 1988 (Shin Won Ho), pastinya konyol dan receh se-receh selera humor MummiShai 😂

Bercerita tentang 4 sahabat yaitu Lee Ik Jon (Cho Jung Seok) Ahn Jeong Won (Yoo Yeon Seok) Kim Jun Wan (Jung Kyung Ho) Jeon Mi Do (Chae Song Hwa) dan Kim Dae Myung (Yang Seong Hyok) yang sudah menjalin persahabatan dari masa sekolah kedokteran hingga bekerja bareng di 1 rumah sakit yang sama. Selain menjalani tugas utama sebagai dokter, mereka punya hobi yang sama yaitu bermusik, maka setiap ending episodenya selalu dihiasi dengan adegan mereka lagi ngeband.

Drama ini seru banget, very entertaining, ada sedihnya juga, lucu udah pasti lah secara directornya udah khatam banget kan sama komedi2 gini, apalagi persahabatan Lee Ik Jon dan Kim Jun Wan yang digambarkan seperti kucing dan anjing, love hate relationship. Eits jangan lupakan romance antar rekan2 dokter yaa, huhuy gemas!

Tapi jangan expect bakal kaya drama kedokteran US ya, mereka lebih ke lite version, bukan yang melulu tegang, walau aku akuin sangat meyakinkan banget aktor2 ini saat menjadi dokter. Bahasa2 istilah kedokterannya, saat melakukan oprasi, semuanya bener2 kaya nyata, apalagi cewek satu2nya di persahabatan ini yaitu Jeon Mi Do, perawakannya bener2 udah pas banget jadi dokter. Can’t wait to next season!

3. It was love?

Source : Kumparan

Dari Hospital Playlist ke memutuskan nonton Kdrama yang lain, kaya agak lama ya, karena bener2 pengen yang ringan2 aja. Iseng nonton ini awalnya karena liat pemerannya si Song Ji Hyo yang udah akrab banget di mata kita dengan varietty show Running Man. Awal2 episode agak boring, kaya lama gitu alurnya. Tapi makin kesini makin gemess ah sebel deh pokoknya hahaha

Menceritakan tentang seorang single mom No Ae Jung (Song Ji Hyo), memiliki anak perempuan cantik beranjak Abg bernama No Ha Nee yang penasaran banget siapa si bapak aslinya dia? Sedangkan sang Ibu No Ae Jung harus berjuang buat bayar hutang2 bosnya seorang pimpinan sebuah production house pada mafia rentenir yang mengatasnamakan hutang2 perusahaan kepada No Ae Jung. Jadi nggak ada kepikiran deh buat ngobrolin papanya No Ha Nee. Maka Ha Nee dan Ae Jung berjuang masing2 dengan masalahnya, walau 1 rumah tapi tetep mereka gak paham satu sama lain keadaan mereka sebenernya.

Ribet dong? gak surprisingly, malah gemes liat si No Ae Jung diperebutin 4 laki2.

Karena harus bayar hutang2 tersebut, No Ae Jung harus bertemu pria2 dari masa lalunya yaitu O Dae Wo dan Ryu Jin. Sedangkan Pak Guru Oh Yeon Woo dari sekolah No Ha Nee yang juga adalah teman lama No Ae Jung, tak pernah lelah nemenin terus Ae Jung dan putrinya. Koo Pa Do si mafia rentenir malah ikutan naksir sama No Ae Jung. Jadi deh 4 cowok ini saling bersaing memperbutkan Ae Jung.

Sebagai penonton kita disuruh tebak2an kira2 siapa ayah asli dari Ha Nee? clue nya si sebenernya udah jelas di pertengahan episode, tapi teteplah pengen liat ayahnya ngaku beneran. Seru deh, aku malah jatuh hati sama si mafia, hot papa banget hahahha hush udah2 yuk halunya 😆

4. Memories of the Alhambra

Jujur nggak ngerti kenapa drama sebagus ini gak heboh2 bangeeet di Indo?? kenapa Hyun Bin malah lebih dikenal di CLOY dibanding disini aaa kesel karena menurut aku SEBAGUS ITU!

Bercerita tentang seorang CEO dari perusahaan Games yaitu Yoo Jin Wo (Hyun Bin) menerima email dari seseorang beranama Jung Se-Jook (Park Chan Yeol)

Dalam email tersebut, ia menjual AR Game bergenre action di Alhambra, tepatnya di Granada Spanyol tempat rencana pertemuan mereka. Walhasil bukannya ketemu Jung Se-Jook, tapi Yo Jin Wo malah bertemu sang kakak yaitu Jung Hee-Joo (Park Shin Ye) di Granada. Lalu kemana dong si ganteng Park Chan Yeol si personel EXO itu berada? Akhirnya Yo Jin Wo coba mencarinya dengan mengikuti AR games ini yang ternyata beralur sadis dan brutal.

Buat aku drama ini 1 kata si GOKIL!! dari segi apa ya? semua muanya, I mean the location, pemandangan Spanyol dan beberapa kota di Eropa sebagai tempat pengambilan gambar bener bener indah banget! Manjain mata penonton. Trus sinematography nya juga ngaco, keren banget! Gak kaya buatan Korea, mungkin udah setara holywood deh! Teknologi animasinya smooth banget, sinetron siluman indosiar nangis deh liatnya! wakakak.. Trus di poster film ini kaya jebakan banget, keliatannya cuma drama romantis biasa aja, tapi plot twist! Drama percintaannya cuma 20% kali ya. Sisanya action dan action. Bocoran yang belom nonton, genre series ini adalah SciFi!

Tapi dari semua Kdrama yang aku tonton di 2020, mungkin Kdrama ini yang paling berat ceritanya. Dia lebih serius dibanding yang lain aku tonton. Cuma tetep semangat loh aku nontonnya! tegangnya bukan tegang yang ampe gak bisa tidur gitu si.. tapi lebih ke penasaran aja endingnya kaya apa, dimana sebenernya Jung Se Jook. Note dari aku, sebaiknya nggak harus ada adegan romance di drama ini, karena kesannya jadi kepaksa banget ada selipan romancenya. Yah tapi gak Kdrama namanya ya bun kalo gak ada lope lope nya hehe..

Gak happy ending, gantung! tapi puas nontonnya asli!

5. StartUp!

Source : CNN Indonesia

Sama kaya Crash landing on you, Kdrama ini juga mantul! penontonnya seeeduniaaa! Karena emang bagus si menurut aku, ringan, ada lucu2nya, tapi gak cuma lucu, ada ilmu yang bisa kita ambil sebagai pengusaha pemula atau lebih dikenal dengan istilah Start Up. Terlebih kisah cinta dari sang pemeran utama bener2 bikin pecah kongsi netijen haha seru deh!

Berkisah tentang seorang perempuan bernama Seol Dal Mi (Bae Suzzy) yang memiliki kelurga bahagia dengan sosok seorang Ayah yang pekerja keras, Ibunya pengurus rumah tangga, dan kakak perempuamnya.v Namun karena suatu hal, Ayah dan Ibunya memutuskan untuk berpisah. Dal Mi ikut sang Ayah dan Neneknya, sedangkan sang kakak Wo In Jae (Kang Ha Na) ikut dengan Ibunya dan Ayah tirinya yang kaya raya.

Setelah dewasa mereka bertemu lagi. Singkat cerita, mereka memperebutkan posisi juara dalam kompetisi pengusaha pemula. Selain hubungan Seol Dal Mi dengan kakaknya yang seru, gongnya adalah Seol Dal Mi menghadapi 2 pilihan pria yang unchh gumush2 bangeet hahha dasar MummiShai 😂 Pria2 tersebut adalah orang yang pernah hadir dalam masa kecil Seol Dal Mi dalam bentuk surat yang kini berperan membantu Seol Dal Mi mendapat kesuksesannya, yaitu Han Ji Pyeong (Kim Sun Ho) dan Nam Do San (Nam Jo Hyuk) kalian tim yang mana nih? Kalo MummiShai tim Han Ji Pyong dong!

Sebenernya sama kaya CLOY, banyak adegan dan ide cerita yang mengganjal hati MummiShai seperti Seol Dal Mi seseorang yang hidupnya struggle dan belom sukses tapi bisa nenteng2 tas Dior hahaha penting banget yaa 😂 dan sang nenek yang udah kenal sama Han Ji Pyong dari kecil ya masa kaga pernah ketemu sama sekali sama cucu kandungnya si Seol Dal Mi? ya kenalin aja atuh nekk dari kecil, jadi gak usah surat2an kaann! hahaha dasar ya MummiShai gengges!

Pastinya 2020 ditutup manis dengan menonton drama ini. Seru, sedih dan lucu bercampur. Pesona dari para aktor juga terpancar jelas di drama ini. Selain Bae Suzzy, actor2 lain juga sering loh jadi lead di film lain, tapi beda auranya saat di drama ini, jadi lebih stunning! Juga sinematography, grading warna dan lokasi pengambilan gambarnya enak semua dilihat mata, terutama kantor markas SandBox.

Ok segini aja yah cerita2 kitaa, semoga 2021 lebih baik lagi aamiin

http://Kdrama2020MyVersion

Moms dairy

School From Home

SFH, sekolah dari rumah, sekolah daring, sekolah saat pandemi, sekolah kirana, sekolah avicenna, sekolah jagakarsa

Haii.. sekarang udah memasuki 8 bulan masa pandemi.. Indonesia yah gitu2 aja, jujur bukan pesimis, tapi dari pengalaman yang sudah2, orang Indonesia kan paling bebel yak, susyee bener dikasi tau, bujut.. Jadilah angka yang positif naik2 terus..

Kadang suka gusar, gelisah, kapan si ni berakhirnya? Kalo liat orang2 secuek ini sama protokol kesehatan kapan anak gue bisa sekolah lagii??

Banyak orangtua termasuk MummiShai yang gak tahan dengan metode School From Home. MummiShai angkat topi banget buat yang bisa ngajarin anak sambil WFH. Ini MummiShai nggak ngapa2in aja udah mumeet banget..

Nggak gampang jaga mood anak dimana ruang gerak dia terbatas banget, 98% di dalam rumah dan sisanya ya sekali2 pergi ikut grocary shopping dan ke rumah mertua dengan tetep mengikuti protokol2. Seringkali Abang Shai bilang, “Mami, abang pengen koronanya kempes” yaah sama bang, kita semua sedunia juga pengen kaya gitu. Berdoa aja semoga cepet selesainya, aamiin..

Mengikuti metode SFH buat anak yang bukan home schooling adalah tantangan tersendiri. Sudah terekam di benak Abang Shai bahwa rumah itu ya tempat dia main, gelinding2in badan, leha2, nonton tv dan lain2.. Sekolah adalah tempat belajar, bermain dan bersosialisasi. Jadi once ada perubahan, otaknya seakan memberi sinyal “nggak singkron deh kayaknya nih? masa gue nempel2 prakarya di rumah si? masa belajar nulis di meja makan si? Masa Mami atau Bapak gue si yang dampingin belajar? Bukan Ibu Guru?”

Akhirnya jadi lari2an setiap waktu zoom meeting, kerjain tugas ogah2an. Wah bener2 perang deh, apalagi awal2 pandemi, sampe Abang Shai ngomong gini,

“Mami, abang udah nggak punya temen ya?”

sanking nggak pernah ketemu makhluk seumuran dia lagi kan. Ketemu tetangga yang masih usia anak2 jadi kaya kikuk gitu dia.

Sekarang2 udah ada progres, udah mau ikut zoom meeting walaupun suka nggak ikutin direction dari guru2nya. Awal2 pandemi, MummiShai lewat aplikasi zoom dengan hape. Lari2an gak mau ikutin jalannya kelas. Pas ganti device, baru deh dia mau, yaitu pake laptop jadul MummiShai yang masih berfungsi.

MummiShai akan cerita pengalaman SFH Abang Shai di 2 sekolah. Ini bukan perbandingan ya, karena gak apple to apple, yang satu saat AbangShai playgroup dan yang satu saat sekarang AbangShai jalanin pendidikan TK A. Ok lets go..

Sekolah Kirana

Seperti MummiShai pernah mention sebelumnya bahwa AbangShai fix jadi muridnya sekolah Kirana setelah liat2 berbagai sekolah. Setelah dijalanin Abang Shai seneng banget. Cocok sama lingkungan dan semuanya. Pas pandemi dateng memang pas AbangShai lagi libur sekolah. Lama2 libur diperpanjang dan harus sekolah jarak jauh.

Pada saat genting2 awal2 pandemi, nggak gampang bagi semua pihak, termasuk para tenaga pengajar pastinya untuk bisa menyesuaikan diri. Jadi kalau masih ada kekurangan disana sini dalam pemberian modul belajar dari rumah, wajar banget sangat ngerti karena ini sesuatu kejadian yang baru.

Lambat laun sekolah kirana mulai bisa menyesuaikan. Tugas2 yang diberikan lebih spesifik sesuai tema mingguan, lebih beragam dan lebih fun dari awal2 SFH. Guru wali kelas Abang Shai pernah mengantarkan alat2 dalam rangka ulangtaun Sekolah Kirana secara virtual. Adapun alat2 yang dikirimkan adalah, kertas origami, pensil warna dan apa ya lupa si.. ya kurang lebih alat tulis gitu deh..

Ternyata kantongan isi origami dll tersebut bisa digunakan juga untuk tugas2 Abang Shai yang lain. Jadi bersyukur deh nggak harus beli2 lagi.

Sekolah ini bener2 mengasah kreatifitas anak2 dan orang tua. Karena beberapa tugas harus menggunakan benda apa saja yang ada di lingkungan rumah, salah satu contoh saat kegiatan finger paint, gurunya ngasih tutorial membuat homemade cat air. Demi deh, demi menghemat, sekolah ngerti banget kondisi saat ini, jadi kita memanfaatkan yang ada aja. Ditambah bonding anak ke orangtua semakin akrab.

Trus yang bener2 bikin terharu, di sekolah ini sampai berbaik hati menurunkan angka biaya iuran sekolah dan masih menanyakan ke orang tua apakah biaya tersebut dirasa berat?? baik banget kann 😭 mengingat pasti banyak pihak orang tua yang ekonominya ikut terguncang karena pandemi. Selain itu, bagi orangtua yang memiliki usaha boleh langsung info di grup sekolah biar dibantu share di sosial media sekolah, bantu promo banget deh!

Very kind, very warm, itu yang bisa aku petik dari Sekolah Kirana. Nggak melulu yang dikejar adalah soal pendidikan anak, tapi bagaimana keluarga yang sekarang harus jadi guru bagi anak2 juga di fully support oleh sekolah. Jadi kita sebagai orangtua rasanya kayak ada tempat bersandar gitulah ya kira2.

Kalau di sekolah ini adalah khusus sekolah berbasis agama Islam dan sampai tingkat SD, aku jujur gak mau pindah2, udah cocok banget semunya. Semoga sekolah Kirana makin berkembang aamiin.

Sekolah Avicenna

Seperti yang MummiShai pernah cerita di postingan sebelum2nya bahwa Abang Shai akhirnya meneruskan pendidikan TK A di sekolah Avicenna.

Mulanya ya karena lihat tempatnya, fasilitasnya, wah kayaknya Abang Shai puas ni bisa lari2 dan main perosotan disini. Tapi jiaah buyar seketika karena pandemi. Fasilitas2 tersebut babay dulu..

Mungkin sekolah ini udah belajar ya dari awal2 pandemi masukan2 apa aja dari orangtua dalam mengikuti belajar daring ini. Jadi rasanya pas awal2 sekolah lahh mudah banget yak semua2 udah disedain pihak sekolah.

Sekolah Avicenna menyesuaikan keadaan dengan merubah sistem belajarnya menjadi setengah montessori. Jadi segala kebutuhan kegiatan yang berkaitan dengan sensori motoriknya bener2 disiapkan sekolah ini dengan detail. Juga ada lembaran2 worksheet yang berisi soal2 sederhana untuk usia Shai.

Bagi orangtua terutama yang kegiatannya cukup banyak, akan sangat membantu bila semua perlengkapan sekolah sudah disediakan seperti alat2 dasar lem, guntig, krayon, pensil warna udah pasti lah ya ada. Alat2 per-kegiatan setiap harinya juga udah ditempatin satu per-satu dalam satu wadah. Wah bener2 memudahkan banget deh. Setiap sebulan sekali diambil ke sekolah bahan2 yang dibutuhkan.

Sekolah Shaidan yang tadinya hanya 3x seminggu (Senin, Rabu, Jumat), sekarang menjadi Senin sampai Jumat. Selasa ada ekskul wajib menari, Kamis ada ekskul Bahasa Inggris. Bosen nggak AbangShai? Yah namanya anak2 ya, pasti ada mood2nya. Kadang mau kadang nggak. Tapi walaupun nggak mau sekolah, Shaidan Alhamdulillah tetep mau duduk depan layar.

Untuk pengumpulan tugas2 hasil karya anak2 dikumpulkan melalu foto dan video, kalau worksheet dikumpulin langsung ke sekolah. Foto dan video di unggah ke Google drive yang dibuatin khusus ke masing2 anak. Jujur kaget dong kok kayak canggih bener hahaha.. Tambah kaget karena skrg nggak di google drive lagi, tapi di aplikasi Class Dojo untuk pengumpulan foto dan video.

Soal biaya iuran sekolah hanya diturunkan 100ribu. Tapi boleh cicil 2x bayar, bisa di awal dan di akhir bulan. yah tetep menyesuaikan ya.

Sekolah Avicenna sudah berdiri cukup lama ya, jadi udah tersistem banget. Mereka juga punya tim pengajar yang cukup banyak, termasuk ada pendamping psikolog setiap kelas zoom. Itu nilai plus banget si, jadi bisa discuss sama yang lebih expert tentang tumbuh kembang anak. Selain itu, buat orang tua juga cukup dibantu dengan beberapa kali diadakan webinar yang berkaitaj dengan anak.

Tapi mungkin karena ya tersistem banget itu tadi, jadi kayak kurang gitu rasa kekeluargaannya. Kadang kaku banget cara penyampaian mereka ke kita orangtua, kaya ada “gap” yang gede gitu.

Overall si nggak mengurangi nilai sekolah ini. Tetap menurutku tenaga pengajar dimana saja hebat2 banget, nggak mudah pasti ya menyesuaikan keadaan menjadi semua serba online, serba dari rumah. Kalau ditanya aku mendngan anak bersekolah atau nggak di masa pandemi, pastinya tetep sekolah, walau nggak se-efektif saat belajar di sekolah, tapi tetep anak2 terstimulasi walau dari rumah dan orang tua juga nggak mumet harus bikin apa lagi nih setiap harinya biar anak gak bosen.

Terimakasih untuk semua tenaga pengajar dimana aja berada. Kalian bener2 juaraaa

Moms dairy

Home is you 🏡

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah.. itu aja si yang bisa aku ucapin.. MasyaAllah Tabbarakallah 🤲

Berawal dari doa dan mimpi untuk bisa punya space sendiri untuk anak2, terjawab sudah pada akhir tahun 2019. Saat itu MummiShai dan BapakShai kepikiran kalau anak ke 2 kita lahir, masa kita tetap di rumah mamanya MummiShai? Bukan gimana2, tapi AbangShai yang tenaganya super2 ajib ini sering banget nabrak2 di rumah mama karena banyaknya perabotan. Gimana kalo anaknya 2 kan? Tambah sempit aja gitu kek gang senggol.

Akhirnya singkat cerita, kita konsultasi ke Bpk mertua (yang punya dana) apakah beliau setuju kalo kita mendiami satu tempat sendiri katakanlah itu sebuah rumah. Sebelum ngobrol, kita udah riset2 juga ke bank kali2 aja perlu KPR kan. Bapak dan ibu mertua sudah melihat langsung bangunannya, bukan rumah baru, namun dengan beberapa polesan mudah2an bisa mempercantik rumahnya lagi seperti rumah baru. Alhamdulillah di approved sama bapak mertua dan apartmen yang tadinya diperuntukan untuk kita, harus direlakan dijual demi membeli rumah ini. Mohon maaf yah bapak ibu mertua..

Mungkin hamil Kara adalah hamil aku yang paling produktif ya, karena saat mengandung, aku sibuk banget riset2 sekolah abang dan sambil bolak balik urusin rumah baru kita. Kadang sampai lupa kalo ada Kara di perut sanking sibuknya hihihi. Untuk pembelian rumah ini prosesnya cukup cepat. Aku sendiri ketemu dengan tetangga rumah mama yang dititipkan untuk menjual, lalu kita diskusikan mengenai harga dll dan kakak pemilik rumah juga ikutan datang diskusi. Setelah itu seperti air saja begitu mengalir terus. Super duper Alhamdulillah!

Oia sebelum cerita proses renovasi dan sebagainya, aku mau cerita sedikit pertimbangan kita memilih rumah tersebut.

1. Lokasi sangat amat dekat dari rumah mama yang sekarang kita tempati. Mama kan sendirian, jadi kalau mau tinggal di tempat sendiri, setidaknya harus deket sama rumah mama. Rumah ini bisa diakses jalan kaki dari rumah Mama. Soal harga daerah Jaksel dengan harga yang tidak sampai 2M memang masih langka. Makannya Bpk mertua langsung setuju.

2. Posisi rumah dalam townhouse. Balik lagi melihat anak2, pengen yang buat anak2 friendly gitu, jadi buka pintu nggak langsung jalan raya.

4. Terakhir adalah pencahayaan. Dulu waktu MummiShai kecil, dari lahir sudah tinggal di pinggiran area jalan besar, tepatnya di ruko2 gitu. Tapi ruko jaman dulu beda ya, masih kaya bentukan rumah, dimana satu ruko punya pager sendiri2. Enaknya lebih individualis, gak kepo satu sama lain. Tapi gak enaknya jadi gak ada cahaya sama sekali dari arah belakang rumah. Fentilasi udara sangatlah kurang. Nah pas liat rumah ini wow bisa nih diubah dikit bagian belakangnya dan dibuat lahan taman kecil sebagai tempat pencahayaan.

3. Luasnya yang cukup buat anggota keluarga ber4 sekitar 132 Meter. Kalau mama atau oma opa nya abang mau berkunjung atau nginep, ada kamar yang tersedia. Terdiri dari 3 kamar tidur dan 3 lantai, paling atas hanya jemuran aja si.. tapi lumayan kalau buat kolam2an anak.

Dengan pertimbangan demi pertimbangan diatas, kita fix ingin rumah ini. Dibawa dalam doa dalam sholat..”kalau Allah meridhoi boleh gak si kita bisa nempatin rumah ini?” InshaAllah jawabannya semakin didekatkan.

Dari mengganti total atap genteng, mengganti semua keramik kamar mandi, membetulkan bocoran2 yang sifatnya major, menghilangkan beberapa part yang tidak diinginkan, mempercantik tembok ruang tv dengan elemen list, sampai perubahan dramatis di area taman, semua dikerjakan mandor kami kurang lebih 6 bulan. Itu juga kami bilang, “nabung2 dulu ya pak, jadi dicicil saja kerjakannya”

Kondisi rumah yang seperti MummiShai bilang sebelumnya bahwa rumah ini bukanlah rumah baru yang siap huni melainkan rumah bekas yang sudah 2 tahun tidak dihuni, maka pastinya perlu beberapa adjustment agar cita-cita impian ada “space untuk anak2 yang tempatnya friendly” dapat terealisasi.

Tapi sang mandor malah terus saja mengerjakan, katanya nggak apa2 nggak harus ada uangnya sekarang. Bismillah saja kita dan Alhamdulillah sudah lunas proses renovasinya. Jujur cukup puas dengan hasilnya. Walau bukan yang rapih banget banget (kalau orang yang suka melihat sampai detail, pasti akan gemes karena banyak detail yang sebenernya tidak rapih), tapi apa yang aku sampaikan ke mandor ku dari bayangan2 aku, 98% itu terealisasi.

Part paling suka adalah part taman yang tadinya ada batu alam dan kolam ikan, aku minta di rubah jadi sumber cahaya dengan mengganti temboknya menjadi kaca tempered. Inspirasinya dari film Parasite yang rumahnya penuh kaca. Kebayang keren banget punya rumah kaya gitu. Walau nggak sama persis, Alhamdulillah tercapai. Selain karena pengaruh dari film itu, penggunaan kaca tempered tidak memakan tempat seperti penggunaan pintu lipat kaca. Kalau pintu dibuka maka tidak bisa meletakan furniture dan lainnya. Maka pilihan menggunakan kaca tempered Bismillah sudah tepat.

Selain itu, penggunaan aksen lantai keramik motif kayu, menambah kesan suasana baru. Jadi bener2 merasa ada di rumah baru, bukan lagi rumah bekas.

Kira – kira begini cerita kehidupan MummiShai. Masih kaya mimpi, ditengah pandemi gini, masih bisa dandanin rumah, bisa beli perabotan sedikit demi sedikit. Kalau kita percaya, kita yakin sama Allah no matter what it is, InshaAllah dikabulkan apa yang sering kita ucapkan dan inginkan.

Ini untuk anak anak, MummiShai sebut ini sebagai #rumahanakanak. Karena saat besar nanti, mereka pasti perlu tempat privacy sendiri, perlu tempat berlindung sendiri. Nikmatilah rumah kalian ini, rumah titipan Allah. Jangan lupa terimakasih pada oma dan opa ya.. Ini adalah tanda sayang mereka ke kalian